Jika kamu bermimpi,bangunlah dan kejarlah mimpi mu
Apa sih yang membedakan antara bermimpi dan berharap? menurut pemikiran
saya, mimpi adalah sesuatu hal yang benar-benar kita inginkan dan kita dambakan
dan ada usaha untuk menggapainya. Sedangkan harapan adalah sesuatu yang kita
inginkan tetapi belum ada usaha atau minim usaha untuk mencapai apa yang kita
inginkan dan hanya berharap ada sesuatu yang membuat apa yang kita inginkan
menjadi kenyataan.
Misal, jika teman-teman bermimpi ingin menjadi seorang
penyanyi atau dokter atau chef atau apapun yang teman-teman inginkan maka secara
otomatis otak akan mensave baik-baik dan mencari cara untuk menggapai mimpi
tersebut. Otak akan menyusun strategi yang harus dijalankan dan menyuruh otot
untuk bergerak sehingga dapat mencapai apa yang teman-teman impikan Tetapi, jika
teman-teman berharap menjadi seorang penyanyi atau dokter atau apapun yang
teman-teman inginkan, ini berarti teman-teman hanya berharap ada sesuatu yang
dapat membuat apa yang teman- teman inginkan menjadi kenyataan tanpa ada usaha
dalam diri.
Berbeda dengan mimpi. Jika kita menginginkan sesuatu maka yang
berkerja terlebih dahulu adalah hati lalu hati akan berharap setelah berharap,
keinginan tersebut akan diteruskan oleh hati ke otak, diotak keinginan yang
berwujud mimpi tersebut diolah dan hasilnya akan di kirimkan ke otot untuk
melangkah maju dan berusaha agar apa yang kita inginkan dan apa yang kita
mimpikan menjadi kenyataan. Jadi bisa disimpulkan dari skema tersebut mimpi itu
lebih tinggi dari pada berharap. Bermimpi itu mudah tetapi mewujudkannya yang
sulit karena diperlukan usaha keras, kegigihan, kesungguhan, konsisten,
kesabaran. Jangan sampai apa yang kita inginkan hanya sampai pada tahap berharap
karena kita tidak mau berusaha untuk mewujudkannya.
Saya punya kisah yang
lumayan bikin saya nyesek dan merasa kesal pada diri sendiri. Jadi saya ditunjuk
untuk mewakili sekolah dalam suatu ajang perlombaan. Perlombaan ini memang sudah
saya mimpikan sejak lama. Saya memang memimpikan untuk menjadi juara dalam ajang
ini karena sebelumnya di perlombaan yang sama saya kalah dan saya memimpikan
untuk memenangkan lomba ini di tahun selanjutnya.
Ya, saya memang bermimpi untuk
menang tapi ternyata saya gagal lagi dalam lomba tersebut dan gagal untuk
ketahap selanjutnya. Betapa kesal, sedih, marah, kecewa saya. Semua rasa campur
aduk. Setelah beberapa merenung dan memikirkan kenapa ini terjadi. Kenapa apa
yang saya impikan tidak terwujud.
Akhirnya saya teringat dengan quote yang
pernah saya baca. Yap, quote “Bermimpi ketika orang lain berharap.”
Saya mencoba
untuk menerka, mencari tahu, dan menghubungkan dengan apa yang terjadi dengan
saya. Mungkin mimpi saya hanya dimulut saja tanpa kerja nyata. Mungkin saya
hanya berharap untuk menang dan bukan memimpikan kemenangan itu. Mungkin juga
usaha yang saya keluarkan belum cukup untuk membeli kemenangan itu. Mungkin
harga yang saya tawar untuk kemenangan itu terlalu rendah.
Apapun itu saya
menyimpulkan bahwa saya saat itu bukan bermimpi tapi saya hanya berharap.
Sebenarnya tidak ada yang dengan berharap tapi jika hanya berharap tanpa mimpi
dan usaha apa yang kita inginkan akan mustahil untuk didapat.
Jadi saya menarik
kesimpulan lagi seperti ini: Bermimpi sudah pasti ada harapan tapi berharap
belum tentu disebut mimpi Banyak orang sukses di dunia ini memulai segala
sesuatunya dengan mimpi. Mereka percaya akan mimpinya dan berusaha untuk
mewujudkannya. Mereka bermimpi bukan berharap. Sekarang saya sedang menyusun
mimpi-mimpi baru saya karena tidak ada kata terlambat untuk menyusun mimpi-mimpi
kita.
Mari teman-teman kita bermimpi, susun mimpi-mimpi kita dan berusahalah
agar apa yang kita impikan dapat tercapai. Karena perbedaan antara mimpi dan
harapan terletak pada usaha.
“jika kamu bermimpi, bangunlah, kejarlah mimpi itu”
Comments
Post a Comment